Jombang (beritajatim.com) - Harga komoditas sayuran
di sejumlah pasar tradisonal Jombang mengalami kenaikan yang cukup
signifikan sejak sepekan terakhir ini. Kenaikan harga itu disebabkan
oleh tingginya curah hujan yang secara tidak langsung menyebabkan lahan
pertanian rusak dan produksi menurun.
Hartati (46), pedagang sayur di Pasar Pon Jombang, mengatakan, harga sayuran naik tajam sejak musim hujan ini. Diantaranya, cabai rawit yang semula hanya Rp 7.000 sampai Rp 10.000 per kilogram kini melonjak hingga Rp 27.000.
"Harga cabai rawit kenaikannya lebih dua kali lipat. Saat ini harga cabai tembus Rp 27.000 per kilogram. Padahal sebelumnya hanya Rp 7.000. Karena harga dari petani naik, kami juga menaikkan harga jual," kata Hartati sembari menunjukkan dagangan yang ia beber, Rabu (16/1/2013).
Dia menjelaskan, kenaikan itu disebabkan oleh tingginya curah hujan akhir-akhir ini. Karena sejumlah lahan pertanian yang notabene menghasilkan sayur mayur terendam air. Dampaknya, produktifitas pertanian menurun. "Karena persediaan barang rendah, maka harganya menjadi tinggi," tambahnya.
Kenaikan juga terjadi pada komoditas tomat. Sebelumnya, harga tomat sebesar Rp 2.000 per kilogram, namun saat ini naik menjadi Rp 3.500 perkilogram. Sedangkan cabai besar yang semula Rp 12.000 kini naik menjadi Rp 15.000 per kilogram.
"Kenaikan harga juga terjadi pada sayur wortel. Semula harga wortel Rp 3.500 per kilogram. Namun kini naik menjadi Rp 7.000 perkilogram. Sedangkan kentang naik dari Rp 6.000 menjadi Rp 8.000 per kilogram," sambung Hari, pedagang sayur lainnya. [suf/kun]
Hartati (46), pedagang sayur di Pasar Pon Jombang, mengatakan, harga sayuran naik tajam sejak musim hujan ini. Diantaranya, cabai rawit yang semula hanya Rp 7.000 sampai Rp 10.000 per kilogram kini melonjak hingga Rp 27.000.
"Harga cabai rawit kenaikannya lebih dua kali lipat. Saat ini harga cabai tembus Rp 27.000 per kilogram. Padahal sebelumnya hanya Rp 7.000. Karena harga dari petani naik, kami juga menaikkan harga jual," kata Hartati sembari menunjukkan dagangan yang ia beber, Rabu (16/1/2013).
Dia menjelaskan, kenaikan itu disebabkan oleh tingginya curah hujan akhir-akhir ini. Karena sejumlah lahan pertanian yang notabene menghasilkan sayur mayur terendam air. Dampaknya, produktifitas pertanian menurun. "Karena persediaan barang rendah, maka harganya menjadi tinggi," tambahnya.
Kenaikan juga terjadi pada komoditas tomat. Sebelumnya, harga tomat sebesar Rp 2.000 per kilogram, namun saat ini naik menjadi Rp 3.500 perkilogram. Sedangkan cabai besar yang semula Rp 12.000 kini naik menjadi Rp 15.000 per kilogram.
"Kenaikan harga juga terjadi pada sayur wortel. Semula harga wortel Rp 3.500 per kilogram. Namun kini naik menjadi Rp 7.000 perkilogram. Sedangkan kentang naik dari Rp 6.000 menjadi Rp 8.000 per kilogram," sambung Hari, pedagang sayur lainnya. [suf/kun]